LaporanPraktikum IPA Modul 5. Pemuaian Benda Gas PERCOBAAN 3: PEMUAIAN BENDA GAS Jika benda cair dan padat memuai karena kalor atau panas, maka benda ras demikian juga akan memuai jika diberi kalor atau panas. Tujuan Menguji pemuaian benda gas. Alat dan Bahan 1. Botol minuman bekas 1 buah. 2. Lilin 1 buah. 3. Sedotan minuman 1 buah. 4.
-membuktikan adanya pemuaian pada gas Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu 1. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap Isotermal Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Dirumuskan sebagai P V = tetap atau P1 V1 = P2 V2 Keterangan, P = tekanan gas atm V = volume gas L 2. Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap Isobar Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai V/T=tetap atau V1/T1=V2/T2 Keterangan V = volume L T = suhu K 3. Pemuaian Gas Pada Volume Tetap Isokhorik Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Hukum Gay Lussac dirumuskan sebagai P1/T1=P2/T2 Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan Keterangan P = tekanan atm V = volume L T = suhu K -botol kaca Mangkuk plastik Air panas dan dingin Balon 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Memasangkan balon pada mulut botol 3. Meletakkan botol kaca ke dalam mangkuk 4. Mengisikan air panas ke dalam mangkuk plastik 5. Menunggu beberapa saat dan mengamati perubahan yang terjadi pada balon 6. Mencatat hasil yang diperoleh 7. Mengganti air panas yang ada di dalam mangkuk dengan air dingin 8. Menunggu beberapa saat dan mengamati perubahan yang terjadi pada balon 9. Mencatat hasil yang diperoleh no air dalam mangkuk keadaan balon sebelum sesudah 1 Air panas kempes mengembang 2 Air dingin mengembang kempes Pada saat bottol di masukkan pada mangkuk berisi air panas, balon yang semula kempes berubah menjadi mengembang. Sebaliknya, pada saat botol di masukkan kedalam mangkuk berisi air dingin, balon yang semula mengembang berubah menjadi kempes. Peristiwa ini sesuai dengan hokum gai lussac, yaitu “pada volume tetap tekanan gas sebanding dengan suhu mutlak gas”. Atau secara matematis dinyatakan dengan P/T=konstan. Pada saat botol di masukkan pada mangkuk berisi air panas, suhu udara pada botol T akan mengalami kenaikan sehingga tekanan udara pada pada botol P juga mengalami kenaikan karena nilai dari P/T selalu konstan. Hal ini menyebabkan udara dalam botol mendesak balon dengan lebih kuat sehingga balon yang semula kemps menjadi mengembang. Dan pada saat botol di masukkan pada mangkuk berisi air dingin akan terjadi sebaliknya. Pada saat udara dipanaskan, udara akan mengalami pemuaian yang menyebabkan terjadinya perubahan volume atupun tekanan yang besarnya sebanding dengan kenaikan suhu yang diberikan.
dalampenulisan ini dilakukan agar dapat bisa menyelesaikan praktikum fisika dasar 1. 1B_11170163000059_Utut Muhammad_Laporan Akhir PP (PEMUAIAN PANJANG).pdf. By umam muhammad. modul suhu & kalor.pdf. By petri reni sasmita. BAB 5 PEMUAIAN ZAT DAN PERPINDAHAN KALOR. By ernie nuraeni. College Loan Consolidation Thursday, February 5th, 2015 - Kelas VII Pemuaian pada gas terjadi pada saat gas tersebut dipanaskan, pemuaian pada gas ini terjadi pada semua jenis gas. Ban mobil meletus terjadi karena pemuaian udara atau gas di dalam ban. Pemuaian pada gas tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu udara di ban mobil akibat gesekan roda dengan Proses Pemuaian Pada Gas Salah satu bukti adanya pemuaian gas di antaranya labu didih yang berisi gas akan menghasilkan gelembung-gelembung udara yang ke luar dari pipa kapiler. Gelembunggelembung udara tersebut merupakan akibat dari pemuaian gas yang terjadi di dalam labu didih yang dipanaskan. Apabila pemanasannya dihentikan, maka suhu gas dalam labu itu akan turun, yang berakibat terjadinya penyusutan gas dan air akan masuk ke dalam labuh itu. Besarnya koefisien muai untuk berbagai jenis gas adalah sama nilainya, yaitu sebesar 1/273 K. Pembuktian Proses Pemuaian Pada Gas Sifat muai gas itu dapat digunakan untuk pembuatan termometer gas. Termometer gas ini digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah seperti di dalam laboratorium. Apabila reservoir gas dimasukkan ke dalam ruangan yang suhunya lebih tinggi daripada keadaan awalnya, maka gas akan memuai dan mendesak raksa yang terdapat di dalam pipa U. Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai V = Vo1 + γ Δt γ adalah koefisien muai volume. Nilai γ sama untuk semua gas, yaitu 1/273 oC-1 Jenis-Jenis Pemuaian Pada Gas Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu pemuaian gas pada suhu tetap isotermal, pemuaian gas pada tekanan tetap, dan pemuaian gas pada volume tetap. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap Isotermal Pernahkah kita memompa ban dengan pompa manual. Apa yang kita rasakan ketika baru pertama kali menekan pompa tersebut? Apa yang kita rasakan ketika kita menekannya lebih jauh? Awalnya mungkin terasa ringan. Namun, lama kelamaan menjadi berat. Hal ini karena ketika kita menekan pompa, itu berarti volume gas tersebut mengecil. Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Dirumuskan sebagai P V = tetap atau P1 V1 = P2 V2 Keterangan, P = tekanan gas atm V = volume gas L Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap IsobarPengayaan Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai Dimana V = volume L T = suhu K Pemuaian Gas Pada Volume Tetap Isokhorik Pengayaan Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan Keterangan P = tekanan atm V = volume L T = suhu K

Padagrafik yang diperoleh di atas, jumlah partikel gas berbanding lurus terhadap volume. Hal ini sesuai dengan teori yang sudah dijelaskan di atas menggunakan persamaan PV = nRT yang menyatakan bahwa hubungan partikel gas dengan volume secara matematis dituliskan: n V Sedangkan untuk persamaan grafik adalah y = 0,057x + 0,945.

PRAKTIKUM PEMUAIAN GAS Tujuan Menyelidiki pengaruh kalor pada volume gas yang tekanannya tetap Alat 1. Baskom 2. Botol kaca 3. Pembakar Spritus 4. Korek Api Bahan 1. Air Dingin 2. Air Panas 3. Balon Persiapan Percobaan 1. Siapkan alat dan bahan yang telah dibawa 2. Pasangkan balon pada ujung mulut botol kaca 3. Letakkan botol kaca yang telah dipasangkan balon didalam baskom Langkah – Langkah Percobaan A. Pemuaian 1. Isi baskom yang telah diletakkan botol kaca dengan air panas 2. Letakkan botol yang telah dipasangkan balon ke dalam baskom 3. Hidupkan pembakar spritus dengan korek api 4. Tunggu beberapa menit hingga balon mengembang B. Penyusutan 1. Isi baskom yang telah diletakkan botol kaca dengan air dingin 2. Letakkan botol yang telah dipasangkan balon ke dalam baskom 3. Tunggu beberapa menit hingga balon menyusut Pembahasan Ketika botol kaca yang dimasukkan kedalam baskom dengan air panas, udara di dalam botol akan memuai . Ini yang meyebabkan balon mengembang. Kemudian ketika botol kaca yang dimasukkan ke dalam baskom dengan air dingin , suhu udara berkurang. Shingga udara menyusut dan menyebabkan balon mengempis.
1 Siapkan dua wadah yang berisi air panas dan air dingin. 2. Letakan botol beling pada wadah air panas. Kemudian wadah plastik pada air dingin 3. Masukan balon pada mulut botol pada botol beling yang berisi air panas dalam keadaan kosong gas udara. Demikian juga pada botol plastik pada wadah air dingin, masukan balon yang telah berisi gas udara.
Gaoa2 O. Xukacn OujarlfF`nas2 [C-CTA 9 Naplrag Traftfuo ]`rolmcgaocfa 1 Janlg Agt-Jafar yage Mccscfag Acr &]`rolmcgaocfa Z`afsc Asao m`geag Xlma Fu` ]ubuag 2 Pgtuf o`geubc mag o`ge`takuc t`rolmcgaocfa kufuo 1 jakwa janlg yage j`rcscfag acr mapat o`gagefan t`rp`hakgya janlg, mag t`rolmcgaocfa jakwa r`afsc asao hufa m`geag slma fu` mapat o`gcup janlg m`geag s`gmcrcgya. Nagmasag ]`lrc 2 Kufuo 1 t`rolmcgaocfa o`gyatafag jakwa, ‟Buonak fanlr pama suatu scst`o amanak saoa m`geag p`rujakag `g`ec mc manao scst`o t`rs`jut mctaojak m`geag usaka yage mcnafufag ln`k scst`o‟. Fanlr mag ncgefugeag manao kufuo 1 t`rolmcgaocfa o`gyatafag jakwa `g`rec manao scst`o o`rupafag buonak tltan s`oua `g`rec oln`fun yage ama mc manao scst`o. g`rec manao scst`o afag turug/j`rfurage apajcna scst`o o`nafufag usaka atau o`op`rln`k fanlr marc ncgefugeag. X`jancfgya buea `g`rec manao scst`o afag turug/j`rfurage apajcna scst`o o`nafufag usaka t`rkamap ncgefugeag atau o`oj`rc fanlr pama ncgefugeag. Marc p`rgyataag t`rolmcgaocfa kufuo f`-1 mc atas, mapat mctuncsfag jakwa ruous t`rolmcgaocfa 2 Q ? ∉P + U atau ∉u ? Q - w F`t`rageag 2 ∉P ? T`rujakag `g`rec manao scst`o Q ? Fanlr yage mct`rcoa atau mcn`pas scst`o U ? Psaka Kufuo t`rolmcgaocfa o`gyatafag jakwa, "]cmaf ama p`ranatag atau scst`o yage mapato`geujak s`nuruk `g`rec yage mct`rcoa o`gbamc f`rba." Kan t`rs`jut mcs`jajfag `g`rec yage mct`rcoa ln`k p`ranatag atau scst`o marc ncgefugeag kcnage s`jaecag mag f`ojanc f` ncgefugeag manao j`gtuf `g`rec pagas k`at nlss. X`juak `g`rec pagas yage kcnage mag f`ojanc f` ncgefugeag mcs`jajfag far`ga amagya e`s`fag irchlg pama p`ranatag atau scst`o s`naoa prls`s j`rnagesuge. Marc p`rgyataag t`rolmcgaocfa kufuo f`- mc atas, mapat mctuncsfag jakwa ruous t`rolmcgaocfa 2 g ? U ah/cg x 144 % F`t`rageag 2 g ? i`sc`gsc Uah ? F`rba gyata cg ? g`rec yage mct`rcoa T`rhljaag praffuo t`rolmcgaocfa 1 2 Ana & Jakag 2  Janlg  E`nas  Ncncg  Flr`f Apc  Acr Nagefak F`rba 21. Xcapfag anat mag jakag. . Oasuffag ncncg f` manao e`nas, nanu gyanafag apc pama ncncg m`geag flr`f apc. 8. ]cup janlg p`rtaoa A nanu m`fatfag pama apc yage sumak mcgyanafag mc atas ncncg. =. ]cup janlg f`mua J yage j`rcscfag acr nanu cfat janlg t`rs`jut. 0. Kcmupfag naec ncncg nanu m`fatfag naec janlg J j`rcscfag acr ctu pama ncncg yage sumak mcgyanafag, f`oumcag ncatnak apa yage t`rbamc. T`ojakasag/F`scopunag2 Janlg o`rupafag j`gma yage t`rjuat marc jakag plnco`r yage `nass s`kcgeea oumak t`rcsc ln`k umara mag o`gee`n`ojuge. ]cpcsgya jakag p`ojuat janlg mag sciat far`t `nass o`ojuat janlg oumak t`rjafar mag p`hak saat t`rf`ga apc. X`oafcg jagyaf umara yage mcupfag, oafa f`rapataggya afag s`oafcg r`gmak s`kcgeea s`oafcg oumak p`hak, far`ga o`gm`fa jatas `nassctasgya. Kascn T`geaoaag 2 GlJ`gmaT`rnafuagT` A maf mccscfag mc atas A yage maf j`rcscfag acr o`n`tus s`t`nak mcpagasfag ln`k ncncg..Janlg J j`rcscfag mc atas J yage j`rcscfag acr maf o`n`tus s`t`nak mcpagasfag ln`k ncncg mag o`gee`ojuge f` manao o`oasufc e`nas. Ncncg mc manao e`nas oa far`ga umara yage oasuf f`manao e`nas kajcs. T`rhljaag t`rs`jut o`geeugafag janlg yage maf j`rcscfag acr mag janlg yage j`rcscfag acr. Janlg yage maf j`rcsc acr Janlg A afag o`n`tus far`ga o`nlgeeargya jatas `nassctasgya tagpa `g`rec yage mapat o`gh`eak janlg ugtuf maf o`n`tus. Janlg yage j`rcsfag acr Janlg J maf o`n`tus far`ga ama p`gagefan `g`rec yage mapat o`gh`eak janlg ugtuf maf o`n`tus. Janlg A yage t`rjuat marc far`t maf mapat o`gakag o`n`tusgya janlg marc t`fagag manao janlg, far`ga far`t t`rs`jut sageat n`oak. J`rj`ma m`geag janlg J yage j`rcscfag acr mapat o`gakag t`fagag pagas marc apc manao janlg, janlg J maf o`geanaoc t`fagag pagas far`ga far`t janlg mctagefan ln`k acr yage j`rama mc manao janlg t`rs`jut. T`rhljaag t`rs`jut j`rkujugeag m`geag kufuo C ]`rolmcgaocfa yactu yage j`rjugyc, „f`gacfag `g`rec cgt`rgan marc suatu scst`o t`rolmcgaocfa s`jagmcge m`geag buonak pagas yage mctaojakfag f`manao scst`o mcfuragec m`geag f`rba yage mcnafufag ln`k scst`o t`rkamap ncgefugeaggya." Mapat mcscopunfag jakwa janlg o`ocncfc vlnuo` yage apajcna mcpagasfag maf o`n`tus, t`fagag janlg J t`rs`jut saopac oasuf f` manao e`nas, s`magefag apc o`rupafag suku afag oa, far`ga maf ama umara yage oasuf mc manao e`nas s`kcgeea mcmapatfag p`rsaoaag vlnuo` janlg gacf, t`fagag janlg gacf, mag suku t`tap. T`rhljaag Traffuo ]`rolmcgaocfa 2 Ana & Jakag 2  Jltln Tnasf  Janlg  Hufa  Xlma Fu`  Far`t Nagefak F`rba 29. ]uagefag hufa f` manao jltln pnasf. .
  • t0kol5j3ok.pages.dev/224
  • t0kol5j3ok.pages.dev/35
  • t0kol5j3ok.pages.dev/390
  • t0kol5j3ok.pages.dev/203
  • t0kol5j3ok.pages.dev/159
  • t0kol5j3ok.pages.dev/232
  • t0kol5j3ok.pages.dev/371
  • t0kol5j3ok.pages.dev/157
  • t0kol5j3ok.pages.dev/71
  • laporan pemuaian gas pada balon